Palembang,SuaraMetropolitan
Kasus pengeroyokan Sopir Feeder LRT pada hari Senin 20/05 viral di medsos pada Selasa pagi kini berujung damai. Hermansyah dan juga Zulkifli melakukan permohonan maaf dimediasi oleh Polsek Sukarami. Rabu (22/05/2024).
Kedua pelaku sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung dan juga membuat perjanjian diatas materai bahwa kedua Pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya.
Berdasarkan pengakuan Kedua Pelaku, bahwa sesungguhnya tidak mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) Kendaraan Feeder LRT Musi Emas.
“Sehubungan dengan tindak kesalahan yang saya lakukan kepada supir Feeder LRT, yakni melakukan tindak kekerasan, dengan ini saya menyampaikan permohonan maaf. Tindak kekerasan yang saya lakukan terhadap supir tersebut merupakan tindakan diluar batas dan pengetahuan saya terhadap sop feeder lrt untuk berhenti di halte, dan saya menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya atas tindakan salah yang telah saya lakukan. Kejadian tersebut adalah sebuah tindakan yang salah yang terjadi diluar kesadaran saya.”ungkapnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang melalui Staf Dinas Bidang Perbaikan Jalan Deby Hertanto mengaku bersyukur bahwa perselisihan Pekerja dari PUPR dengan Sopir Feeder LRT Musi Emas sudah clear.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Sopir Feeder LRT di Jalan Sukabangun, Polsek Sukarami: Sedang Dalam Penyelidikan
“Alhamdulillah syukur permasalahan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan baik dari pihak Feeder LRT dan PUPR sudah diselesaikan oleh Polsek Sukarami dan dari dari pihak Korban sudah menyambut tuntutan,”ungkapnya.
Ia selaku Pemerintah kota Palembang meminta maaf baik ke korban maupun masyarakat kota Palembang karena videonya sudah sempat viral sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan dimasyarakat.
“Saya atas nama pemerintah kota Palembang mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena kami bertugas di PUPR dan membidangi pemeliharaan jalan jadi kami banyak bertemu masyarakat di seluruh kota Palembang,”ucapnya.
Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi karena sesungguhnya, karena PUPR merupakan bagian dari kota Palembang untuk membangun kota Palembang.
“Kami berharap tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan ini karena kita semua disini mengabdi demi kemajuannya kota Palembang,”jelasnya.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Sopir Feeder LRT Berakhir Damai
Sementara PT Global Mandiri (TGM) melalui manager Operasional Fajar Wahyudi menuturkan bahwa perselisihan yang terjadi antara Sopir Feeder LRT Musi Emas dan juga Pekerja Perbaikan jalan karena kurang pahamnya para pekerja terhadap SOP Feeder.
“Bahwasanya permasalahan ini akibat salah paham dan ketidaktahuannya dari petugas pengaspalan jalan bahwasanya Feeder kami itu mempunyai SOP dimana harus berhenti di halte,”tutur Fajar.
Menurut Fajar, Sopir Feeder tidak bisa berhenti sembarangan tempat melainkan sesuai halte yang sudah di tunjuk oleh pemerintah setempat. Jadi jika ada dugaan bahwa Sopir Feeder ugal-ugalan itu tidaklah Benar karena Feeder dilengkapi dengan fitur-fitur canggih sehingga apa yang di lakukan oleh Sopir akan terpantau secara langsung oleh operator.
“kalaupun jika ada Pramudi kami yang kurang baik ataupun membahayakan pengendara lain silahkan laporkan ke kami, Kami akan menindak tegas bagi Pramudi yang melakukan tindakan yang tidak terpuji.Jadi awal mula perselisihan ini bukan diakibatkan oleh Pramudi kita yang bawa kendaraan ugal – ugalan,”ulasnya.
Baca juga: Viral di Medsos Truk Odol Bebas Tidak Masuk UPPKB Kertapati di Palembang Bayar 100 Ribu
Ia juga mengakui bahwa permasalahan ini sudah diselesaikan secara baik-baik dan didampingi langsung oleh pihak berwajib.
“Jadi permasalahan ini sudah kami selesaikan secara damai secara kekeluargaan dan juga didampingi oleh Polsek Sukarami,”tukasnya.
Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi, kalau ada masyarakat yang kurang berkenan atas perilaku Sopir kami yang melanggar aturan maka silahkan laporkan ke perusahaan baik melalui IG maupun call center operator Feeder.
“Harapan kami kedepannya agar jangan sampai ada kejadian – kejadian seperti ini lagi kalau pun ada perilaku kami kurang baik silahkan laporkan ke kami nanti akan kami telusuri akan kami tindak tegas kalau memang ada Pramudi kami melakukan pelanggaran,”harapnya.
Sayangnya pihak dari Polsek Sukarami tidak ada yang bersedia memberikan Statmen apapun terkait Restorative justice atau Perdamaian ini.
Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi dan membuat.
Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi.