BeritaBerita DaerahPendidikan

Diduga ada Permainan saat PPDB di Sumsel, Ombudsman di Banjiri Laporan Merujuk 7 SMA Favorit

×

Diduga ada Permainan saat PPDB di Sumsel, Ombudsman di Banjiri Laporan Merujuk 7 SMA Favorit

Sebarkan artikel ini
Kantor Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan, (foto Dok.Yon)

Palembang,SuaraMetropolitan

Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan merilis bahwa banyak laporan masuk usai Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, Ombudsman Sumsel gerak cepat lakukan pemeriksaan ke SMA Negeri.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Terhitung per tgl 6 Juni 2024, sudah puluhan laporan terkait PPDB pasca pengumuman penerimaan PPDB SMAN dan SMKN di sumsel masuk ke Ombudsman Sumsel. Ombudsman selalu Lembaga Negara yang diberi amanat untuk melakukan pengawasan Layanan Publik, termasuk juga layanan Publik di bidang Pendidikan.

Di Muba misalnya, klarifikasi langsung di pimpin Kepala Perwakilan Ombudsman Sumsel M. Adrian A bersama Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Prana Susiko ke SMAN 2 Sekayu. Di SMAN 2 Sekayu, Tim Ombudsman melakukan klarifikasi langsung kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Sekayu bersama Ketua Panitia PPDB SMAN 2 Sekayu.

Baca juga: Ombudsman Sumsel Menghimbau Hentikan Segala Intervensi Menitipkan Murid di PPDB tahun 2024

Di Kota Palembang, Tim Penyelesaian Laporan Ombudsman juga mulai bergerak ke sekolah sekolah yang dilaporkan oleh masyarakat ke Ombudsman Sumsel. Data awal laporan yang masuk ternyata banyak merujuk ke sekolah sekolah negeri Favorit yang ada di Palembang, diantaranya SMAN 1, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 8, SMAN 10, SMAN 13 dan SMAN 17.

Menurut Vishnu selaku kepala Keasistenan Penerimaan dan Verifikasi laporan Ombudsman Sumsel, “masih ada laporan yang terus masuk ke kami, dan kami masih melakukan verifikasi terkait kelengkapan berkas sehingga bisa diterima sebagai laporan, dan nantinya bisa ditindak lanjuti oleh Ombudsman Sumsel”. katanya.

Menurut Adrian, selaku Kepala Perwakilan Ombudsman Sumsel “hampir sebagian besar laporan yang masuk ke Ombudsman adalah terkait tidak lolosnya siswa di jalur prestasi, padahal menurut pelapor, siswa tersebut adalah siswa yang berprestasi cemerlang di sekolah asal, ada yang juara 1 bahkan ada yang juara umum dan ditambah juga dengan prestasi prestasi non akademik lainnya”.

Ikuti Kami di Google News klik https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMPvkpwwwje21BA?hl=en-ID&gl=ID&ceid=ID%3Aen

Tinggalkan Balasan