Sebanyak sepuluh film panjang dari sepuluh negara serta satu kompilasi film pendek internasional diputarkan secara daring bagi para penggemar film-film Hak Asasi Manusia. Tidak hanya itu, serangkaian acara non-film dapat dinikmati oleh para penonton melalui Zoom Webinar dan akun sosial media 100% Manusia.
Semuanya dapat dinikmati secara gratis, tanpa dipungut biaya apapun.
“Meskipun terhalang oleh pandemi, 100% Manusia tetap hadir untuk menyuarakan Hak Asasi Manusia melalui film dan karya seni lainnya serta membawa pesan tentang keberanian” ungkap Rain Cuaca, Direktur Festival Film 100% Manusia dalam siaran resmi, Jumat dilansir dari ANTARA.
“Terdapat tantangan tersendiri untuk menciptakan ruang bebas berpendapat secara online, namun kami senang tetap dapat menciptakannya.”
Seluruh tiket film yang diputar dalam acara 100% Manusia sudah dapat dipesan sejak 24 November 2020. Untuk mendapatkan tiket, penonton diharuskan untuk membuat akun di situs festivalscope.com.
Film dapat ditonton berkelanjutan selama 30 jam, terhitung dari ketika pengguna mengetuk tombol “Play”, dan tetap tersedia selama 5 hari dimulai dari tanggal film diputarkan.
Tahun ini, Leka Putra terpilih sebagai artis pengisi 100% Exhibition. Judul pameran tahun ini adalah “100% Exhibition: Leka Putra Through the Windows”, menceritakan keresahan serta menggambarkan perasaan Leka selama bekerja dari rumah.
Sebanyak 37 karya lukis cat air akan ditampilkan secara online pada 5 Desember 2020 melalui siaran langsung di Instagram Festival Film 100% Manusia.
Tahun ini, ada satu program baru bernama “100% Heart to Heart: Venting Session”. Dalam program ini, penonton dapat mengeluarkan curahan hatinya kepada psikolog selama 60 menit melalui panggilan video.
Festival dibuka dengan film Prancis “Stars by the Pound” karya sutradara Marie-Sophie Chambon.Bercerita tentang persahabatan 4 remaja perempuan serta menyuarakan tentang isu perempuan, kesehatan mental, dan disabilitas. Film ini telah diputar di berbagai festival film di dunia salah satunya ialah Cannes Juniors Screen 2019 serta berhasil membawa pulang penghargaan Jury Prize, Mon Premier Festival 2018.
“Kami percaya Festival Film 100% Manusia merupakan saluran yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan persamaan hak bagi setiap individu tanpa memandang latar belakang status atau fisik” imbuh Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard.