Batam,SuaraMetropolitan – Sejumlah kasus kriminal yang belakangan ini menyeret nama oknum TNI Angkatan Laut (AL) menuai sorotan tajam dari publik. Dalam beberapa bulan terakhir, muncul beberapa insiden yang melibatkan prajurit TNI AL dalam tindak pidana berat, termasuk pembunuhan dan upaya pemerkosaan.
Anggota Komisi I DPR RI, Machfud Arifin, menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian-kejadian tersebut dan menekankan pentingnya peran pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap para prajuritnya.
“Iya, kita ada beberapa kejadian yang terjadi, khususnya di angkatan laut. Walaupun ini bersifat personal, tetapi ini tidak lepas dari tanggung jawab pimpinan terhadap pengawasan anggotanya,” ujar Machfud usai Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Batam, Kepulauan Riau, Kamis (24/4/2025).
Baca juga: Lita Machfud Arifin Sebut Semangat RA Kartini Harus Bangkit Hadapi Tantangan Jaman Saat ini
Baca juga: Legislator Pertanyakan Banyaknya Aplikasi yang Harus Diikuti ASN hingga Perangkat Desa
Salah satu kasus yang disorot adalah pembunuhan terkait sewa kendaraan di Tangerang, serta kasus terbaru di daerah pemilihannya Kalimantan Selatan, di mana seorang prajurit TNI AL membunuh pacarnya setelah diduga mencoba memperkosanya. “Ini sungguh miris. Tentu pimpinannya tidak menginginkan anak buah melakukan hal seperti ini,” ujarnya prihatin.
Politisi Fraksi Partai NasDem tersebut menekankan bahwa pengawasan yang berkelanjutan, pemberian aktivitas yang produktif, serta disiplin melalui apel dan kontrol rutin terhadap keberadaan anggota sangatlah penting. “Jangan sampai beberapa hari tidak ada, hilang, dan tidak dipertanyakan. Pengawasan itu harus berjenjang, dari atas ke bawah,” tegasnya.
Ia juga menyinggung keterlibatan beberapa oknum aparat dalam masalah keuangan seperti judi online (judol) hingga menyebabkan terlilit pinjaman online (pinjol). “Karena selain judol, mereka juga terlibat hal-hal yang menyimpang seperti pinjol. Ini yang perlu dikontrol oleh pimpinan.”
Machfud berharap pimpinan militer dapat meningkatkan pengawasan dan pembinaan, khususnya dalam membentuk mentalitas dan integritas para prajurit agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang yang mencoreng nama institusi TNI. (*)