Palembang,SuaraMetropolitan – Deru mesin pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200 menggema di langit Palembang, menandai dimulainya Latihan Matra Udara II Koopsud I Jalak Sakti Tahun 2025. Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk mendukung pergerakan alutsista dan personel yang terlibat.
Komandan Lanud SMH Kolonel Pnb Zulfikri Arif Purba, S.Sos., MS.(NSSS)., menyambut langsung kedatangan unsur pesawat tempur, helikopter, serta kru yang akan menjalankan misi latihan tempur.
“Hari ini kita saksikan kedatangan F-16 dan helikopter Caracal dari pangkalan TNI AU, untuk menjalani latihan Jalak Sakti. Ini latihan tahunan untuk menguji kemampuan tempur para penerbang dalam skenario realistis,” jelas Danlanud SMH, Senin (23/6/2025) pagi.
Baca juga: Palembang Penuh Iklan Rokok di Jalan Protokol, Aturan Tinggal Dekorasi?
Latihan ini melibatkan unsur kekuatan udara yang impresif, di antaranya:
- 4 unit F-16 Fighting Falcon
- 2 unit Hawk 100/200
- Pesawat angkut Super Hercules C-130 J
- Helikopter Caracal H225M, Super Puma, dan Colibri
- Pasukan Kopasgat TNI AU
- Serta komponen pendukung lainnya
Seluruh unsur tersebut akan menjalankan misi latihan di Air Weapon Range (AWR) milik Lanud Abdullah Sanusi Hanandjoeddin (ASH), Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Fokus utama latihan adalah manuver udara, serangan sasaran, dan pengeboman presisi.
“Latihan Matra II ini menggabungkan kekuatan udara dari berbagai skadron dalam satu operasi. Khususnya dari Skadron Udara 16 dan 12 yang bermarkas di Pekanbaru. Mereka akan diuji kemampuannya dalam penembakan dan pemboman di AWR,” tambah Kolonel Zulfikri.
Baca juga: K MAKI Soroti DPRD Lahat Beli iPad Habiskan 1,6 Miliar: Rakyat Disuruh Irit, Dewan Bergaya Elit
Puncak latihan dijadwalkan berlangsung pada 25 Juni 2025, yang akan menjadi simulasi tempur utama, dengan rute penerbangan dari Palembang ke Tanjung Pandan dan kembali.
Danwing 6 Lanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Adhi Safarul Akbar, turut memberikan apresiasi atas dukungan dari Lanud SMH.
“Kegiatan ini tidak hanya bagian dari latihan rutin, tetapi juga menjadi evaluasi kesiapan tempur dan adaptasi terhadap teknologi serta taktik baru. Wilayah Sumatera menjadi pusat pengujian kekuatan udara kita,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh operasi dilaksanakan dengan mengutamakan keselamatan personel dan alutsista.
“Misi setinggi apa pun, keselamatan tetap jadi prioritas utama,” tutup Kolonel Adhi.
