Palembang, suarametropolitan.com
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi viral di medsos yang memperlihatkan mahasiswa Poltekpar Palembang “dugem” di dalam kampus pada 1 Desember 2023 yang lalu. Sandiaga Uno memastikan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Poltekpar Palembang.
Bahkan, menurut mantan Wakil Gubernur Jakarta ini, dia yakin hal itu dilakukan karena mahasiswa sedang menempuh pendidikan di kampus dan untuk mempersiapkan diri beradaptasi dengan tren terkini.
“Reaksi saya saat ada berita dikirimkan melalui online, saya menanggapi dengan sangat proporsional bahwa jika ada hukum dilanggar atau adat dan norma kebudayaan yang tercederai diproses,” kata Sandiaga saat berada di Poltekpar Palembang dalam acara Netas (Nemuin Komunitas) dengan tema “Peran Komunitas dalam Menjaga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Tahun 2024”, Sabtu (30/12).
Sandiaga Uno juga menegaskan penyebutan dugem di kampus yang tersebar di medsos itu salah. Melainkan salah satu agenda ‘hunction’ para mahasiswa di ujung semester dengan menampilkan karya seni mulai dari masakan hingga berbagai kegiatan lainnya
Dari kegiatan itu, Sandiaga Uno memastikan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Poltekpar Palembang. Bahkan dia meyakini mahasiswa sedang menempuh pendidikan di kampus untuk mempersiapkan dan beradaptasi dengan tren terkini.
“Tidak ada dilanggar untuk Poltekpar dan hasilnya tolong disosialisasikan dengan baik dan sebagai bagian penompang SDM yang berkualitas kita juga harus mampu mengajarkan mahasiswa berkomunikasi dengan baik,” kata Sandiaga.
Sebelumnya pada 1 Desember 2023 yang lalu, viral video di medsos memperlihatkan mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan dugem di dalam kampus. Video yang berdurasi 50 detik memperlihatkan kegiatan aktivitas klub malam di dalam kampus dengan gemerlap ditambah lagi performa seorang Disc Jockey (DJ) perempuan .
Dengan kegiatan tersebut, Poltekpar Palembang pun dibanjiri komentar dari netizen. Ada yang memaklumi tetapi tak jarang, memberikan reaksi negatif.
Direktur Poltekpar Palembang Anwari Masatip mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Jumat (1/12). Menurut Anwar, mahasiswa sedang melakukan kegiatan fungction yang merupakan kegiatan di pengujung semester. Agenda ‘Function’ sebetulnya banyak menampilkan karya seni, mulai dari masakan hingga kreasi mahasiswa.
“Potongan video yang beredar adalah sebagian kecil dari kegiatan positif lainnya. Acara itu, juga hanya berlangsung 20 menit, sebagai acara penutup,” kata Anwari saat menggelar pres realese Rabu (6/12) yang lalu. (ron)