MetroIndonesia.co – Seorang anak laki-laki penderita epilepsi di Nigeria diikat di sebuah pohon oleh ayah dan 17 saudara kandungnya serta 2 ibu tirinya.
Diketahui anak laki-laki tersebut bernama Jibril Aliyu yang kini masih berumur 10 tahun.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Sun, kelompok pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Nigeria dilaporkan sudah membawa bocah malang tersebut ke rumah sakit (RS) setempat.
Dikabarkan, Jibril dipaksa hidup berdampingan dengan hewan ternak, seperti kambing dan ayam. Sedangkan keluarganya hidup enak di dalam rumah.
“Pelecehan anak terburuk di zaman kita,” tulis Manir dalam keterangan unggahannya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com.
Manir menjelaskan, sejak kematian ibu kandungnya dua tahun lalu, Jibril tidak mendapatkan tempat, pakaian, hingga makanan yang layak dari keluarganya.
Tak hanya itu, Jibril pun tidak diperbolehkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Ibu kandungnya meninggal dua tahun lalu. Dan dia mulai tidak mendapat tempat berteduh, pakaian, makanan, bahkan tidak boleh mendapat pelayanan kesehatan,” lanjutnya.
Founder dari Manir Jega Foundation tersebut menambahkan, akibat dari perlakuan kejam yang dialaminya, Jibril kini kehilangan akal sehatnya.
Bahkan dirinya kerap memakan kotorannya sendiri hingga kotoran-kotoran hewan.
“Akibat perlakuan keji dan mengerikan yang dia alami, dia kini kehilangan akal sehatnya dan berperilaku persis seperti hewan,” tambahnya.
Manir berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang sepadan dengan perbuatan mereka
Oleh karena itu, saya menghimbau kepada Pemerintah Negara Bagian Kebbi untuk memberikan hukuman yang sesuai kepada para pelaku kejahatannya,” tegasnya.
Menurutnya, kini kedua ibu tiri dan ayah kandung Jibril sudah ditahan oleh kepolisian setempat.
Sedangkan Jibril saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di RS Birini Kebbi, Nigeria.
Salah satu saudara Jibril mengklaim bahwa bocah 10 tahun tersebut memiliki penyakit epilepsi, sehingga terpaksa diikat dipohon agar tidak mengganggu masyarakat lain.
Dirinya mengatakan, rumah dan mobil milik keluarganya sudah dijual hanya untuk mengobati penyakit epilepsi Jibril.
Sumber: The Sun