BeritaBerita Daerah

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah 2024 yang Diselenggarakan Kemendagri 

×

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah 2024 yang Diselenggarakan Kemendagri 

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi 2024 yang di selenggarakan Kemendagri.

Palembang,SuaraMetropolitan  Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH. MSE mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024 diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui zoom meeting dari Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (3/9/2023).

Rakor ini dipimpin Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mewakili Mendagri.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam arahannya, Yusharto berharap seluruh Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati dan Walikota menyimak update data dari berbagai narasumber untuk kemudian ditindaklanjuti secara teknis di wilayah masing-masing.

Baca juga: Pj Gubernur Elen Setiadi Buka Bimtek Orientasi Anggota DPRD Kabupaten/kota se-Sumsel

“Narsum sudah siap memberikan updating sesuai bidang masing-masing. Gubernur, Bupati dan Walikota diharapkan menyimak,” jelasnya.

Tampak tabel informasi kondisi Inflasi Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono mengatakan berdasarkan laporan hasil rangkuman hasil pemantauan status harga pangan strategis ada beberapa komoditas masuk dalam status harga tidak aman. Di antaranya yakni komoditas minyak goreng dengan disparitas harga antar daerah rendah, kemudian komoditas Beras Medium dan Bawang Putih dengan disparitas harga antar daerah sedang dan komoditas bawang merah dan daging ayam dengan disparitas harga antar daerah masuk kategori tinggi.

Baca juga: Deflasi IHK Sumsel Terus Berlanjut Agustus 2024, Sejalan dengan Pasokan Komoditas Pangan yang Masih Terjaga

Menurunnya harga bawang merah masih jauh dibawah harga acuan batas bawah. Mengantisipasi hal itu perlu dijalin kerjasama dengan sektor swasta dengan model contract farming agar sektor swasta memiliki komitmen membeli produk sesuai harga acuan.

“Bawang merah dan ayam tidak aman bukan arena harganya terlalu tinggi, tapi terlalu rendah, ” jelasnya.

Tampak hadir mendampingi Pj Gubernur Sumsel Pj Elen Setiadi, Forkopimda Sumsel yakni Kapolda Sumsel diwakili Panit I Subdit 1 Indagsi, Ipda Ayu Purbawati, SH, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali, Perwakilan Perum Bulog Sumsel-Babel.

Ikuti Kami di Google News klik https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMPvkpwwwje21BA?hl=en-ID&gl=ID&ceid=ID%3Aen

Tinggalkan Balasan