Palembang,SuaraMetropolitan
Rencana pemerintah kota Palembang untuk merevitalisasi pasar tradisional 16 Ilir belum juga dimulai. Bahkan aktivis Palembang Charma Aprianto menilai rencana tersebut seperti stagnan atau pengerjaan terhenti sebelum dimulai, Sabtu (18/11/2023).
Hal tersebut sesuai dengan video yang di unggah dalam akun instagramnya @charma_Aprianto yang sudah ribuan di tonton dan juga berbagai komentar dari netizen.
Charma menyebut agar pemerintah kota Palembang dalam hal ini Perumda Pasar Palembang Jaya mencari pengusaha yang benar-benar memiliki modal.
Baca juga : Setoran PAD Tidak Wajar, Ferry K MAKI Sumsel Menduga Perumda Pasar Palembang Jaya Terindikasi Korupsi
“Cari pengusaha yang punya modal, jangan nunjuk pengusaha yang dak punya modal malah nunggu pungutan (restribusi-red), setelah duit terkumpul baru nak dibangun,”ucapnya.
Ia mengaku beberapa kali berkunjung ke pasar tradisional 16 Ilir Palembang, kondisinya sangat memprihatinkan, PKL di pindahkan di tengah jalan pedagang yang di dalam kios sepi pengunjung.
“Mati mereka selama tiga bulan ini, pedagang yang didalam di tutup seng seperti kandang kerbau Kalau belum ada pembangunan ya di buka dululah sengnyo jangan dibiarkan terlantar,”ucapnya.
Baca juga : Tahun 2022 PAD Perumda Pasar Palembang Jaya 150 Juta, Restribusi di Pasar 16 Tujuh Ribu Per Kios
Sementara Direktur Perumda Pasar Palembang Jaya Ahmad Rizal mengaku revitalisasi pasar tradisional 16 Ilir perlu proses yang cukup panjang. Sedangkan mengenai perusahaan yang dipercayakan untuk dikelola semuanya sudah melalui proses.
“Perusahaan yang sudah kita tunjuk sudah melalui proses yang benar diperiksa oleh BPKP langsung, kalau tidak memiliki modal Kerja Sama Operasi (KSO) tidak bisa dilakukan untuk revitalisasi menunggu proses saja,”ujarnya.
Saat di singgung sejak kapan KSO dengan PT. BCR dilakukan, Rijal tidak menggubris soal kapan dilakukan KSO. (Ron)