Yogyakarta,SuaraMetropolitan
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta terus melakukan pemantauan stok bahan pangan menjelang hari besar keagamaan nasional Idul Fitri 2024 di sejumlah distributor dan ritel di Kota Yogyakarta. Kali ini yang menjadi sasarannya adalah gudang minyak goreng (migor) yang ada di CV Intersumma Fortuna dan Gudang Pusat Pamella.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogya, Veronika Ambar Ismuwardani mengatakan pemantauan ini untuk memastikan stok bahan pangan aman. Pihaknya menandaskan walaupun stok ketersediaan barang pangan tercukupi, Pemkot Yogya akan terus melakukan pemantauan guna memastikan stok ketersediaan dan harga barang tidak melambung tinggi.
“Hari ini TPID Kota Yogya memantau stok pangan di Kota Yoga. Dari skema stok yang ada kami sudah melihat dan mendapatkan informasi ketersediaan bahan pangan selama Ramadan dan lebaran relatif stabil,” katanya usai pemantauan pangan, Rabu (26/3/2024).
Baca juga : Pemkot Yogya Dekatkan Diri ke Masyarakat Lewat Silaturahmi Tarawih
Ia mengungkapkan di CV Intersumma Fortuna memiliki stok minyak goreng mulai dari berbagai merek, ukuran, dan harga. Ambar memastikan kebutuhan minyak goreng selama Ramadhan dan menjelang lebaran mampu tercukupi.
“Kalau di ritel Pamella, gula menjadi kebutuhan yang ternyata prosentasenya paling tinggi. Kondisi saat ini agak berkurang. Tapi ketersediaan ada karena banyak merek yang masuk di Kota Yogya,” ujarnya.
Menipisnya stok gula pasir ini menjadikan toko-toko ritel harus melalukan pembatasan pembelian, yakni maksimal 2 kg perorang. Ini agar penjualan gula pasir merata di masyarakat. Di sisi lain, Ambar juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam belanja.
“Saya berharap masyarakat juga memahami situasi ini untuk membeli sesuai kebutuhan. Jangan banyak memborong karena kalau ada permintaan yang meningkat, harganya pasti juga akan tinggi sehingga kita berharap kita bijak untuk berbelanja,” imbaunya.
Sementara itu General Manajer Pamella Supermarket Wildan Zia MD menuturkan akhir-akhir ini pemasok gula pasir tak memberi alokasi seperti biasa. Jika biasanya ia bisa meminta pasokan hingga puluhan ton, menjelang lebaran ini pihaknya hanya mendapatkan alokasi 5 ton saja.
“Ketersediaan yang ada saat ini bahkan kurang dari 5 ton. Jadi harus mengambil barang dari luar Yogyakarta. Pabrik Gula Madukismo di Bantul juga sudah lama tak beredar di pasaran,” tandasnya.
Untuk itu untuk tetap menjaga stok gula pasir pihaknya mencari pasokan gula hingga ke Lamongan Jawa Timur.
“Kami sendiri cari-cari, akhirnya kami ambil dari Lamongan, Alhamdulillah bisa masuk. Tapi mungkin serapan di Jatim lebih besar, jadi tidak begitu dapat barang,” jelasnya. (*)