
Gunungkidul, Wonosaei, SuaraMetropolitan.com 17/02/2020
Dengan situasi ekonomi yang semakin menghimpit, timbul ide dari salah satu warga Dusun Karang Duwet 1, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, membuka sebuah Hik atau warung kecil serupa dengan angkringan.
Awalnya Ia adalah seorang TKI di korea, saat ini pulang untuk mengurus Visa karena habis masa berlakunya. Namun karena saat ini mendengar kabar dari berbagai media tentang virus yang sedang melanda di beberapa negara Di Asia, yakni virus corona yang sangat menular, maka Ia mengurungkan niatnya untuk pergi menjadi TKI kembali.
Dengan demikian Ia timbul niat untuk buka usaha yang bisa provit, untuk kehidupan sehari – hari dan kebutuhan keluarga lainya.
Sebut saja Deni, Ia membuka usaha Hik atau angkringan di teras rumah tinggalnya, sebagai lahan mata pecaharian untuk menghidupi keluarganya. Ia mempunyai semangat tinggi agar tetap tegar mengikuti gejolak gelombang ekonomi yang sedang berlangsung di Gunungkidul khususnya.
Pada kenyataanya usaha Deni ini membuahkan hasil yang nyata, atau omset yang di dapat melebihi perkiraan sebelumnya dengan kata lain, meskipun hanya buka di teras rumah tinggal, dan di tengah kampung, namun pengunjung selalu berdatangan.
Ketika di temui media pada hari Senin, 17 Februari 2020, Ia mengatakan bahwa tiap hari sibuk melayani pembeli, dan tidak sempat melayani semisal ada tamu pribadi yang datang.
“Kalau saya ada tamu pribadi, tidak bisa bertemu lama – lama mas, karena saya belum punya pembantu, untuk sementara masih saya tangani sendiri bersama istri saya” ujarnya.
Spd
7022020
Dengan situasi ekonomi yang semakin menghimpit, timbul ide dari salah satu warga Dusun Karang Duwet 1, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, membuka sebuah Hik atau warung kecil serupa dengan angkringan.
Awalnya Ia adalah seorang TKI di korea, saat ini pulang untuk mengurus Visa karena habis masa berlakunya. Namun karena saat ini mendengar kabar dari berbagai media tentang virus yang sedang melanda di beberapa negara Di Asia, yakni virus corona yang sangat menular, maka Ia mengurungkan niatnya untuk pergi menjadi TKI kembali.
Dengan demikian Ia timbul niat untuk buka usaha yang bisa provit, untuk kehidupan sehari – hari dan kebutuhan keluarga lainya.
Sebut saja Deni, Ia membuka usaha Hik atau angkringan di teras rumah tinggalnya, sebagai lahan mata pecaharian untuk menghidupi keluarganya. Ia mempunyai semangat tinggi agar tetap tegar mengikuti gejolak gelombang ekonomi yang sedang berlangsung di Gunungkidul khususnya.
Pada kenyataanya usaha Deni ini membuahkan hasil yang nyata, atau omset yang di dapat melebihi perkiraan sebelumnya dengan kata lain, meskipun hanya buka di teras rumah tinggal, dan di tengah kampung, namun pengunjung selalu berdatangan.
Ketika di temui media pada hari Senin, 17 Februari 2020, Ia mengatakan bahwa tiap hari sibuk melayani pembeli, dan tidak sempat melayani semisal ada tamu pribadi yang datang.
“Kalau saya ada tamu pribadi, tidak bisa bertemu lama – lama mas, karena saya belum punya pembantu, untuk sementara masih saya tangani sendiri bersama istri saya” ujarnya.
Spd