Palembang,SuaraMetropolitan – Universitas Sriwijaya (Unsri) merayakan momen bersejarah pada Oktober 2023 dengan pengukuhan 33 profesor baru. Acara pengukuhan yang dihadiri oleh Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufiq Marwa, SE. M.Si. Pengukuhan ini menjadikan total guru besar Unsri sebanyak 103 orang untuk 2023, sehingga semaikin menunjukkan komitmen lembaga ini dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
Acara pengukuhan yang diadakan di Auditorium Utama Kampus Unsri Palembang, , Sabtu (07/10), disambut meriah oleh para akademisi, mahasiswa, dan tamu undangan. Prof. Dr. Taufiq Marwa, SE. M.Si, dalam sambutannya mengungkapkan, rasa bangga dan apresiasinya terhadap para guru besar baru yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan.
“Saat ini sudah dikukuhkan 33 orang, mudah-mudahanan tidak lama lagi akan ditambah 8 orang jadi 41 orang,” ujarnya.
Jumlah guru besar tahun ini juga membuat rekor baru yang sebelumnya hanya sekitar 70 orang, menjadi 103 orang guru besar. Nantinya ditambah 8 orang yang akan dikukuhkan menjadikan guru besar di Universitas Sriwijaya tahun 2023 sebanyak 111 orang.
Prof. Taufiq juga menyampaikan bahwa mudah-mudahan masih akan bertambah di tahun 2023 ini harapannya mereka sesuai dengan kompetensinya bisa bersama-sama rektor, pimpinan universitas, pimpinan fakultas bisa bersama bersinergi untuk memajukan Universitas Sriwijaya
Sesuai dengan programnya, salah satunya meningkatkan sumber daya termasuk didalamnya dosen dan karyawan. Jadi untuk aspek dosen kita mendorong agar mereka mempunyai kompetensi didalamnya mereka mempunyai jenjang pendidikan S3. Kemudian mempunyai kemampuan nonakademik juga, sehingga harapannya mereka menjadi pendidik dan dosen yang bisa membawa mahasiswanya mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya dan siap untuk mensumbangsihkan alumni unsri didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saat ini 41 orang yang lolos dan masih 11 orang yang statusnya ditolak, dengan 2 hal secara garis besar yakni masalah administrasi sebanyak 5 orang yang masih tetap diusahakan agar dapat lolos, kemudian sisanya dikarenakan kewajiban syarat khusus untuk guru besar belum terpenuhi,” ungkapnya.
Jadi mudah-mudahan kedepan dosen dosen tersebut bisa melengkapi syarat khusus tersebut dan secara otomatis apabila syarat khusus telah terpenuhi mudah-mudahan mereka bisa menyusul mendapatkan jabatan fungsional guru besar.
“Untuk PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri – Badan Hukum) tentang pembahasan antar kementerian sudah selesai. Sekarang tinggal menunggu pembahasan harmonisasi yang mudah-mudahan pada Oktober atau November 2023. Setelah itu tinggal menunggu pemerintah dalam hal ini presiden menandatanganinya,” tambahnya.
Sesuai adanya atensi dari masyarakat bahwa guru besar Unsri diminta untuk melakukan penelitian tentang Karhutla, jadi sesuai dengan bidangnya masing-masing yang menekuni bidang tersebut normalnya memberikan sumbangsihnya.
“Saya mendukung itu dan kita akan cek atensi dosen-dosen kita yang mungkin punya ahli di bidang itu akan coba kita dorong. Tidak hanya aspek kimia dan biologi juga ada aspek sosial seperti dosen dapat memberikan sumbangsihnya karena sebagian besar karhutla itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dalam membuka lahan. Bisa jadi sudah menjadi kebiasaan dimana aspek sosial nya memberikan sosialisasi”, tutupnya. (AN)