Teknologi

Sisa Umur Matahari Sudah Bisa Dihitung, Warga Bumi Siap-siap!

×

Sisa Umur Matahari Sudah Bisa Dihitung, Warga Bumi Siap-siap!

Sebarkan artikel ini

Jakarta, (Metro Indonesia) – Matahari diperkirakan akan masih hidup hingga 10 miliar tahun lagi. Pusat tata surya itu sekarang berusia 4,6 miliar tahun.

Dalam proses kematiannya, Matahari disebut akan mengalami beberapa fase. Pada 5 miliar tahun lagi, bagian luarnya akan menyusur dan membesar hingga mencapai Mars.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Artinya Matahari akan menelan Bumi, dengan catatan kehidupan saat itu masih ada. Karena diprediksi kehidupan Bumi hanya akan bertahan hingga 1 miliar tahun lagi.

Sebuah tim peneliti pernah memprediksi proses Matahari mati. Penelitian tahun 2018 mengungkapkan Nebula menjadi gelembung gas dan debu yang bercahaya.

“Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari masa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar, lalu mati,” kata salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan Albert Ziljstar, dikutip Science Alert, Senin (4/4/2022).

Dia juga mengatakan 10 ribu tahun lagu akan ada selubung bersinar yang keluar dari inti panas Matahari. Itulah waktu saat Nebula terlihat.

Lalu bagaimana Bumi saat Matahari mati nantinya? Dilaporkan jika kehidupan di planet ini tak langsung menyadari absennya bintang besar itu. Laman Futurism juga mengatakan manusia baru sadar 8,5 menit kemudian dan Bumi sudah menjadi malam selamanya.

Berikutnya Bumi akan melakukan perjalanan antar bintang dengan kecepatan hingga 18 mil per detik. Obyek antariksa yang memantulkan cahaya Matahari seperti Bulan dan planet lain juga berubah menjadi gelap.

Kematian Matahari juga akan berdampak pada suhu di Bumi yang anjlok secara bertahap. Pada minggu pertamanya, suhu berada di bawah 0 derajat dan berikutnya menjadi -100 derajat di tahun pertama.

Selanjutnya suhu Bumi menurun mencapai -240 derajat dalam jutaan tahun kemudian. Namun dalam proses ini, panas Bumi masih bisa dirasakan dan sejumlah manusia akan bertahan hidup di dekatnya.

Dampak lainnya juga akan terlihat pada proses fotosintesis yang terhenti dan tanaman juga ikut mati. Hanya ada sebagian besar spesies yang bertahap hidup lalu tak lama akan musnah.

(CNBC Indonesia)

Ikuti Kami di Google News klik https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMPvkpwwwje21BA?hl=en-ID&gl=ID&ceid=ID%3Aen