Katibung,SuaraMetropolitan – Implementasi co-firing memberikan dampak terhadap penurunan emisi karbon dan gas rumah kaca. Ini merupakan terobosan PLN yang dijalankan dan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Sebalang melaksanakan co-firing dengan menggunakan biomass berupa woodchip (cacahan kayu), pelaksanaan co-firing ini membuktikan komitmen PLN Nusantara Power dalam menghadirkan Listrik hijau berkualitas yang ramah lingkungan.
![](https://suarametropolitan.com/wp-content/uploads/2024/09/IMG-20240913-WA0028.jpg)
“Sebagai wujud nyata transformasi PLN melalui aspirasi Green, kami berupaya terus meningkatkan bauran energi hijau dalam penyediaan listrik. Dengan menerapkan co-firing, tentunya dapat dengan cepat mengurangi emisi karbon dan peningkatan bauran EBT” ujar Otniel Manager UP Sebalang.
Pelaksanaan Uji Coba Co-firing PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Sebalang ini dilakukan dengan rasio Biomassa Woodchip sampai dengan 30%. Sebelumnya juga sudah sukses melakukan uji coba Co-firing dengan rasio biomassa woodchip 5%, 10% dan 20% di PLTU Sebalang.
Dalam implementasi _high cofiring rasio_ hal ini sejalan dengan arahan PT PLN kepada seluruh PLTU, hal itu untuk terus meningkatkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pendamping batu bara guna menekan emisi karbon dioksida dalam rangka mendukung program Net Zero Emission. (*)