Palembang,SuaraMetropolitan – Pondok Pesantren Modern Terpadu (PPMT) Nurul Qomar Palembang kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi Qur’ani melalui acara Wisuda Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadh (JQH) yang ke-4, yang dirangkaikan dengan Peringatan Haul Para Pewakif Ponpes Nurul Qomar.
Bertempat di halaman Masjid Jami’ Nurul Qomar, acara berlangsung khidmat selama kurang lebih empat jam, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Dalam momen bersejarah ini, sebanyak 34 santri dari tingkat MI, SMP, dan SMA resmi diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an, dengan capaian hafalan dari 1 hingga 5 juz. Sebuah pencapaian luar biasa yang menjadi bukti keberhasilan sistem pendidikan Ponpes Nurul Qomar dalam membina akhlak dan intelektual santri sejak usia dini.
Acara ini juga menjadi magnet antusiasme masyarakat dan para tamu undangan. Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya perwakilan Pemerintah Kota Palembang, Bapak Edison, S.Sos (Staf Ahli Walikota Bidang Keuangan, Pendapatan, Hukum, dan HAM), perwakilan Camat Ilir Timur II Bapak H. Wiyanta, S.Pd., M.Si., Ketua PWNU Sumsel yang diwakili KH. Matlawi, serta Ketua Yayasan Ponpes Nurul Qomar, KH. Afrizal Rivai, S.H.

Acara dibuka dengan semarak penampilan hadroh dari santri yang dibina langsung oleh Al Habib Muhsin, dilanjutkan dengan prosesi khotmil Qur’an, pembacaan manaqib, Yasin, tahlil, dan doa haul untuk para pewakif yang telah mewakafkan tanah dan hartanya untuk kemajuan pendidikan Islam.
Dalam sambutannya, Bapak Edison menegaskan pentingnya membentuk generasi penghafal Al-Qur’an sejak usia dini. “Mereka adalah aset berharga bagi bangsa, khususnya bagi Kota Palembang. Penghafal Al-Qur’an bukan hanya sekadar hafal secara lisan, tetapi harus membentuk karakter dan akhlak mulia sebagaimana Rasulullah SAW,” ujarnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, KH. Orbit Rupawan, S.Th.I, selaku Mudir dan Pengasuh Ponpes Nurul Qomar, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya seremoni, melainkan bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa para pewakif serta motivasi bagi santri agar terus berjuang dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an. “Orang tua harus merasa bangga dan gembira memiliki anak penghafal Al-Qur’an, karena kelak mereka akan mendapatkan mahkota kemuliaan di akhirat,” tegasnya dalam tausiyah.
Acara ditutup dengan doa bersama oleh Al Ustadz Irham Abdal dan sesi foto serta makan siang bersama yang menjadi simbol keberkahan dan kebersamaan dalam lingkungan pesantren.
Melalui acara ini, Ponpes Nurul Qomar tak hanya memperkuat tradisi keilmuan Islam, tetapi juga membuktikan bahwa pendidikan berbasis Al-Qur’an adalah fondasi utama dalam membangun peradaban yang berakhlak dan bermartabat. (*)