Yogyakarta (Metro Indonesia) — Produk sayur- mayur hasil pertanian tentunya membuat bahagia para petani. Keuntungan besar tentunya sudah tertanam dalam benak para petani ketika hasilnya melimpah. Tetapi masalah muncul ketika para petani hendak menjual dan mendistribusikan hasil panen sayurnya ke kota atau daerah lain. Jarak antara desa ke kota atau daerah lain tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar dan hal tersebut tentunya membuat mutu dari sayuran tersebut menjadi menurun.
Kebanyakan para petani membawa sayur dengan transportasi truk/bak terbuka. Meskipun sebagian telah memanfaatkan mobil berpendingin, petani lokal tidak tertarik menggunakannya karena besarnya biaya, kesulitan pengoperasian, dan tidak efisien penggunaanya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk mengatasi rendahnya daya simpan hortikultura pada saat pendistribusian perlu adanya upaya solusi dan inovasi terobosan baru. Inovasi diperlukan untuk meningkatkan daya tahan produk hortikultura apabila terjadi kendala pendistribusian.
Hal ini memicu para mahasiswa UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) yaitu Muhamad Reza Yoga Putra, Abdul Rosyid Hidayatullah (Fisika), Siti Kholifah (Biologi), dan Yusuf Kurniawan (Pendidikan Mekatronika) dengan dosen pembimbing Dr. Pujianto untuk menciptakan kreativitas dan gagasan menciptakan suatu box penyimpan produk hortikultura yang mampu menjaga kelembaban dan suhu secara otomatis.
Reza Yoga mengatakan, prototipe dibuat dengan perbandingan 1:2 dari ukuran asli. Box ini bersifat portable sehingga mudah untuk dipindahkan dan dibawa kemana-mana, memerlukan maintenance yang tidak rumit sehingga ramah terhadap pengguna. Box yang dibuat dapat dikontrol dan dimonitoring melalui aplikasi smartphone karena berbasis IoT, serta menggunakan energi ramah lingkungan yaitu panel surya sehingga mengurangi pencemaran lingkungan di Indonesia.
“Desain yang dibuat berbentuk balok bertujuan untuk memudahkan mobilitas apabila alat tidak sedang digunakan untuk distribusi komoditas hortikultura. Desain ini memanfaatkan seluruh komponen ruang agar kapasitas penyimpanan komoditas hortikultura dalam jumlah besar. Bagian atas Easy Box dilengkapi panel surya yang berfungsi sebagai sumber energi untuk menghidupkan 4 buah peltier yang bekerja mengubah udara sekitar menjadi udara dingin di dalam ruangan,” jelasnyanya, pada (20/9).
Reza Yoga menambahkan, sistem aplikasi Easy Box terintegrasi IoT, dengan menggunakan jaringan Wifi pada aplikasi di smartphone. Aplikasi Easy Box tetap aktif di menu background sehingga dapat menghemat penggunaan daya baterai smartphone. Cara penggunaanya sangat mudah yaitu masuk ke aplikasi terus memilih jenis sayur, dilanjutkan menekan tombol On dan selesai.
(Kontributor : Witono Humas UNY)