Makassar,SuaraMetropolitan, Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menilai pentingnya pelabuhan-pelabuhan nasional terhubung dengan angkutan logistik, terutama dengan jalur kereta api. Menurut Sigit, jika hal ini dapat dilakukan oleh pemerintah maka akan berdampak juga pada penurunan biaya angkut logistik hingga terhindar dari kerusakan-kerusakan jalan yang disebabkan oleh truk-truk angkut yang ODOL (Over Dimension, Overload).
“Nanti kalau jalan raya rusak, jalan arteri rusak misalnya. Jembatan (bisa) ambruk karena overload. Akhirnya truk-truk itu akan lewat jalan kabupaten. Hancur lagi jalan kabupaten”
Baca juga: Anggota Komisi VI DPR RI Pertanyakan Skenario Anggaran PLN bagi Pembangunan IKN
“Mulailah berpikir tentang konektivitas yang lebih holistik, menyeluruh. Kalau bisa, pelabuhan-pelabuhan nasional itu terhubung dengan angkutan logistik. Aksesnya gampang dicapai oleh angkutan logistik. Termasuk gampang dicapai oleh kereta api. Karena kita berharap ke depan itu tidak ada lagi ODOL (Over dimension, overload). Truk-truk logistik itu kalau bisa ‘dibuang’ ke laut atau ke kereta,” kata Sigit saat ditemui usai Kunjungan Kerja Spesifik ke Makassar New Port, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7/2024).
Menurut Politisi Fraksi PKS ini, truk ODOL tersebut sudah cukup meresahkan dan diduga menjadi penyebab rusaknya jalan-jalan menuju arah pelabuhan. “Dan itu mestinya teorinya, biayanya lebih murah daripada dia jalan-jalan di jalan raya. Yang menghancurkan jalan itu kan truk-truk odol itu karena tonasenya melebihi kapasitas jalan,” sambungnya.
Baca juga: Pencopotan Ketua KPU Jadi Pembelajaran Penting untuk Menjaga Kode Etik
Legislator Dapil Jawa Timur I ini menilai, jika truk-truk ODOL tersebut terus dibiarkan melanggar aturan akan menimbulkan efek domino negatif yang besar bagi masyarakat setempat.
“Lebih murah. Iya, mestinya lebih murah. Karena biaya angkutan truk di jalan itu menimbulkan efek domino yang besar, (yaitu) rusaknya jalan. Nanti kalau jalan raya rusak, jalan arteri rusak misalnya. Jembatan (bisa) ambruk karena overload. Akhirnya truk-truk itu akan lewat jalan kabupaten. Hancur lagi jalan kabupaten,” pungkasnya. (*)