PPDB
Berita Daerah

Berulang Kali Gaji Sopir Telat, K MAKI Usulkan Evaluasi Perusahaan Operator Feeder

×

Berulang Kali Gaji Sopir Telat, K MAKI Usulkan Evaluasi Perusahaan Operator Feeder

Sebarkan artikel ini
Angkutan kota Feeder LRT Musi Emas saat melayani masyarakat kota Palembang, (foto: SuaraMetropolitan - Yon).

Palembang,SuaraMetropolitan – Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K MAKI) Usulkan agar pemerintah kota Palembang mengevaluasi perusahaan operator Feeder LRT Musi Emas.

Deputy K MAKI Feri Kurniawan merasa kasihan terhadap sopir Angkot Modern Feeder LRT Musi Emas yang sudah berulangkali terima upah tidak tepat waktu.

“Saya merasa kasihan sampai gaji sopir telat, sebenarnya ada apa. Kalau saya baca dalam berita yang beredar ada satu bulan yang belum di bayarkan pemkot, apakah perusahaan langsung tidak mampu bayar gaji sopir yang tidak seberapa itu,”katanya.

Baca juga: Jeritan Hati Sopir Feeder LRT Musi Emas, Gaji Telat, BPJS Ketenagakerjaan Tidak Dibayarkan

Biasanya pemerintah, lanjut Feri, untuk menggelontorkan anggaran yang cukup besar apalagi mencapai miliaran tidak bisa anggaran itu langsung ada, ada prosedurnya.

“Anggaran pemerintah itukan, uang rakyat pertanggungjawabannya harus ada prosedurnya jadi perusahaan seharusnya sudah bisa mengantisipasi hal seperti ini, tapi kenapa selalu masyarakat yang dikorbankan seperti sapi perah, bekerja terus gajih entah kapan dibayarkan,”ucapnya.

Jadi pemerintah kota Palembang, kata Fery harus bijak dalam memilih perusahaan yang bonafide. Nanti anggaran yang dikucurkan besar tapi pada akhirnya masyarakat tidak bisa nikmati.

Baca juga: Sopir Feeder LRT Musi Emas Keluhkan Status Menjadi Mitra, Tapi Aturan Kerja Seperti PKWT

“Kalau Gaji sering telat, yang dikhawatirkan bisa ber-efek ke psikis karyawan atau sopir saat memberikan pelayanan langsung ke masyarakat. Seperti bisa sopir mogok kerja, bawa mobil ugal-ugalan, mobil kotor karena sopir jadi malas merawat. Jadi kami sarankan pemkot evaluasi perusahaan operator yang menaungi Feeder ini.”pungkasnya.

Menurutnya bagi pemerintah kota Palembang bukan hal susah untuk mencari perusahaan yang bonafide dengan anggaran yang di kucurkan itu.

“Kalau perusahaannya seperti itu terus, lebih baik cari perusahaan yang lebih profesional, saya saja mampu ikut lelang kalau pembayarannya nunggu Pemkot yang bayar artinya penyambung administrasi saja,”jelasnya.

“Kalau saya dengar setiap bulan Pemkot keluarkan anggaran hampir mencapai 1 miliar, mungkin bisa lebih. Tapi kalau pelayanan ke masyarakat tidak maksimal ya kemahalan, mungkin K MAKI saja bisa jadi Operator Feeder, kalau hanya mengandalkan uang Pemkot, baru bisa gaji karyawan dan sopir.”tutupnya.

Ikuti Kami di Google News klik https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMPvkpwwwje21BA?hl=en-ID&gl=ID&ceid=ID%3Aen

Tinggalkan Balasan