Berita Daerah

Gadis Ini 2 Tahun Dapat Paket Misterius: dari Parabola hingga Pisang 1 Truk!

×

Gadis Ini 2 Tahun Dapat Paket Misterius: dari Parabola hingga Pisang 1 Truk!

Sebarkan artikel ini

Kendal (MetroIndonesia.co) – Titik (20) mengaku sudah dua tahun mendapat kiriman paket misterius yang belum dibayar dari orang yang tak dikenal. Kiriman paket itu pun ekstrem mulai dari pakaian, parabola, hingga pisang sebanyak satu truk.

“Saya nggak pernah beli barang lewat online apalagi sebanyak itu. Yang dikirim itu barangnya berupa buah-buahan pisang, nanas, kelapa, anggur, batu bata, pasir, meubel dan makanan,” ujar Titik saat ditemui detikcom di rumah pendampingan di Kabupaten Kendal, Jumat (24/7/2020).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Warga Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah itu pertama kali mendapat paket misterius pada 2018 silam saat bekerja di Semarang. Mulanya dia sempat berpikir kiriman paket itu hanya candaan teman-temannya. Namun lama-lama dia mulai terteror karena pengirim misterius itu bahkan mengetahui alamat rumahnya di Kendal.

“Saya tambah bingung kok paketan barang datang terus dan tahu alamat rumah saya di Kendal. Setiap hari selalu ada kiriman barang bahkan sehari bisa tiga sampai empat kali,” ujarnya seperti dikutip dari detikcom.

Tak berhenti di situ, teror itu juga berlanjut kala Titik memutuskan menyusul ayahnya yang bekerja sebagai buruh di Batam. Lagi-lagi dia mendapatkan kiriman paket yang mengatasnamakan dirinya.

“Di Batam, kami sempat menerima paketan barang berupa parabola. Saya sempat kaget karena masih juga dikirimi paketan, akhirnya saya cerita ke ayah,” cerita Titik.

Di lokasi yang sama, ayah Titik, Sunari menyebut putrinya itu bahkan mendapat kiriman pisang satu truk. Paket itu datang dari Lampung.

“Kalau nggak salah paketannya berupa pisang dari Lampung sebanyak satu truk. Saya tolak karena anak saya nggak pernah pesan dan pengantar sempat marah-marah karena merasa ditipu,” jelasnya.

Sunari menyebut dia kerap menolak paket-paket misterius yang diatasnamakan anaknya itu. Tak jarang pengantar paket marah-marah karena barang pesanan itu belum dibayar.

“Saya kasih penjelasan, saya ceritain semuanya. Awalnya nggak mau nerima tapi akhirnya mau juga nerima penjelasan dari saya,” tutur Sunari.

Sunari pun sudah melaporkan kasus paket fiktif ini ke polisi. Dia berharap teror yang dialami putrinya itu segera berakhir dan pelaku bisa ditangkap.

“Semoga saja pak polisi segera menangkap pelakunya agar anak saya bisa hidup nyaman, aman dan nggak terganggu lagi,” harap Sunari.

Ikuti Kami di Google News klik https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMPvkpwwwje21BA?hl=en-ID&gl=ID&ceid=ID%3Aen