Palembang,SuaraMetropolitan – Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K MAKI) melontarkan kritik keras adanya rencana penggunaan anggaran sebesar Rp1 miliar lebih hanya untuk pengadaan baju dinas kepala daerah. Deputi K MAKI, Feri Kurniawan, menyebut hal ini sebagai bentuk pemborosan dan ketidakpekaan terhadap kondisi rakyat yang tengah berjuang menghadapi tekanan ekonomi.
“Ini sungguh keterlaluan. Rakyat sedang susah, harga bahan pokok naik, pengangguran masih banyak, tapi para pejabat malah sibuk menganggarkan baju dinas yang mewah untuk tampil gaya. Apa urgensinya baju dinas sampai habiskan miliaran rupiah?” tegas Feri kepada SuaraMetropolitan, Selasa (1/7/2025).
Feri menilai, anggaran tersebut tidak mencerminkan semangat efisiensi dan kepedulian terhadap nasib masyarakat. Menurutnya, alokasi anggaran sebesar itu lebih tepat digunakan untuk program-program yang menyentuh langsung kepentingan publik seperti layanan kesehatan, pendidikan, atau infrastruktur dasar.
Baca juga: Pemkot Palembang Anggarkan Rp 4,8 Miliar untuk Polda Sumsel, Boni Belitong: Patut Diapresiasi!
Baca juga: Jalan Umum Dikuasai Truk Tambang, AP3: Rakyat PALI Dipaksa Mengalah di Negeri Sendiri
“Kita bukan anti pakaian dinas, tapi ada batas kewajaran. Anggaran baju sampai miliaran itu sudah masuk kategori pemborosan dan tak pantas di tengah situasi fiskal yang terbatas. Kepala daerah dan pejabat harus jadi teladan dalam hidup sederhana, bukan berlomba-lomba tampil wah,” kritiknya tajam.
K MAKI juga mendorong Inspektorat maupun eksternal termasuk BPK dan KPK, untuk menelusuri motif di balik pengadaan tersebut. Feri menduga ada potensi mark-up atau permainan dalam proses penganggaran dan pengadaan barang.
“Anggaran fantastis seperti ini rentan jadi celah korupsi. Kami minta audit investigatif dilakukan, dan bila ditemukan kejanggalan, segera proses hukum harus berjalan,” tegasnya.
Lebih jauh, K MAKI mengingatkan agar kepala daerah fokus pada kerja nyata, bukan pencitraan. “Rakyat tidak butuh pemimpin yang bajunya mahal, tapi kinerjanya justru murahan,” pungkas Feri.