YOGYAKARTA (MetroIndonesia.co) – Jika anda melewati Jalan Karanglo sebelah barat perempatan Ringroad Kotagede Yogyakarta, tepatnya Dusun Jogoragan di sebelah utara jalan samping bengkel motor terlihat warung kecil yang bertuliskan Sate Kere/Sate Kronyos.
Mulai Jam 4 sore kepulan asap mulai terlihat dari tempat pembakaran sate. Aroma sedap daging terbakar yang dicampur dengan bumbu begitu menggoda para pengendara motor yang melewati jalan tersebut.
Warung sate kronyos atau dulu terkenal dengan sebutan sate kere dengan bahan utama dari daging koyor sapi milik Deva dan Dani.Pasangan muda tersebut memulai usaha jualan sate kronyos karena berawal dari hobi membeli sate tersebut. Mereka dulu tiap hari beli didaerah Potorono, dan akhirnya terfikir gagasan untuk bisa berjualan sendiri.
Dimulai dengan promosi dimedsos sembari mencari tempat yang cocok dan dibantu oleh orang tua, mereka akhirnya buka warung tersebut pada 15 Mei 2020.
Bahan daging koyor sapi mereka beli dari tempat pemotongan sapi di daerah Segoroyoso Pleret Bantul.
Deva menyampaikan jika baru beberapa saat buka pengunjung lumayan ramai. Bahkan ia bisa membantu saudara yang sedang menganggur.
“Alhamdulilah dari kami buka bulan kemaren tiap hari makin laris dan kami sudah buka beberapa cabang di sekitaran wilayah Kotagede, Banguntapan, bahkan sampai ke Sewon, ini juga dibantu oleh orang tua dan saudara. Alhamdulilah lagi kami bisa mengajak tetangga sekitar dan teman yang menganggur untuk bisa membantu bekerja di rumah kami.yaitu mempersiapkan satenya. Semoga bisa membantu mereka mencukupi kebutuhan hidup di saat sulit masa pandemi ini.karena sampai hari ini kami bisa menghabiskan sekitar 40 kg daging koyor sapi,” ungkap Deva dengan nada senang, (11/6/2020).
Sate kronyor ini dijual dengan harga merakyat. Satu tusuk dengan harga seribu rupiah. Jadi untuk satu porsi berisi 10 tusuk dijual hanya Rp.10.000. Mereka juga melayani pesanan untuk area sekitar Kotagede.
(Redaksi)
SATE KRONYOS Kotagedhe, Berawal Dari Hobi Yang Mendatangkan Rezeki
SuaraMetropolitan2 min baca