BeritaBerita DaerahTNI

Agrowisata Tekno 44 Sebagai Role Model Ketahanan Pangan

×

Agrowisata Tekno 44 Sebagai Role Model Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M bersama Ibu Ketua Persit KCK Koorcab Rem 044 Ny. Tina Thohir saat meninjau Agrowisata Tekno 44, (foto.Ist).

Banyuasin,SuaraMetropolitan

Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M bersama Ibu Ketua Persit KCK Koorcab Rem 044 Ny. Tina Thohir meninjau Agrowisata Tekno 44 yang terletak di Desa Glebak Dalam Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Selasa (23/1/2024).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Penguatan ketahanan pangan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan secara keberlanjutan terhadap produksi pangan dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang mungkin timbul.

Baca juga : Polda Sumsel Masuk Sepuluh Besar Terbaik Se-Indonesia Dalam Pengelolaan Anggaran

Agrowisata Tekno 44 dijadikan sebagai Role Model dalam hal ketahanan pangan. Dengan menyajikan pertanian, perkebunan dan perikanan, Agrowisata Tekno 44 diharapkan menjadi kiblat percontohan ketahanan pangan yang dapat mengatasi krisis pangan dan menjaga keseimbangan ekosistem untuk masyarakat.

Danrem 044/Gapo beserta Ibu ketua melaksanakan peninjauan terhadap Agrowisata Tekno 44 milik Korem 044/Gapo yang terletak di Desa Glebak Dalam, untuk memastikan program – program berkelanjutan yang dicanangkan oleh Korem 044/Gapo dapat terlaksana dengan baik.

Baca juga : Denpom II/4 Palembang Gelar Sosialisasi Ops Gaktib dan Yustisi 2024

Saat ditemui Penrem 044/Gapo, Kasi Ter Kasrem 044/Gapo Kolonel Arm Kusdi Yuli Suhanda mengatakan, “Kita telah menambah komoditi tanaman yang ada di Agrowisata Tekno 44 seperti Kelapa dan Jengkol”.

“Di bidang peternakan pun, saat ini kita sedang menggarap peternakan ayam pedaging dan bebek petelur, yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis yang cukup tinggi” lanjutnya.

“Saat ini kita berada pada fase perubahan musim, dari kemarau ke penghujan. Intensitas hujan yang cukup tinggi saat ini, membuat kita harus mengantisipasi terendamnya sawah yang dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, sistem irigasi dan drainase harus dilaksanakan selaras, sehingga tidak terjadi genangan air saat musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau” tutup Kasi Ter. (*)

Ikuti Kami di Google News klik https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMPvkpwwwje21BA?hl=en-ID&gl=ID&ceid=ID%3Aen

Tinggalkan Balasan