BeritaNasionalPolitik

DPR Pastikan akan Batasi Wewenang Polisi dan TNI dalam RUU-nya

×

DPR Pastikan akan Batasi Wewenang Polisi dan TNI dalam RUU-nya

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat diwawancarai usai Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa 4 Juni 2024.

Jakarta,SuaraMetropolitan

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memastikan mekanisme pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) TNI dan RUU Polri tetap berlanjut di DPR RI. Demi mencegah pelanggaran undang-undang, menurutnya poin-poin perluasan wewenang akan dimasukkan dalam RUU tersebut. Namun dia memastikan perluasan yang dimaksud tetap terbatas sesuai dengan kebutuhan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Untuk mencegah pelanggaran undang-undang, kita masukkan di situ ada perluasan tapi terbatas, sesuai dengan kebutuhan yang kemudian akan ditentukan oleh Presiden,” kata Dasco usai Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Polemik Program Tapera, Legislator: Kewajibannya Negara Sediakan Rumah, Bukan Pekerja

Dia menilai bahwa wewenang aparat negara tersebut justru dibatasi dalam dua RUU tersebut. Karena menurutnya ada beberapa kementerian dan lembaga yang sejauh ini telah diduduki oleh aparat negara itu belum diatur dalam undang-undang.

Baca juga: Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 H Digelar 7 Juni, Diawali Pemantauan Hilal di 114 Titik

“Kalau dilihat dibaca di undang-undang TNI itu, itu juga perluasannya juga hanya terbatas. Nah kalau kita lihat dari beberapa kementerian lembaga yang boleh diduduki oleh TNI, itu sampai sekarang malah ada yang kemudian tidak termasuk di situ, tapi kemudian sudah memakai organ dari TNI misalnya di KKP,” terang Politisi Fraksi Gerindra ini.

Sebelumnya, kedua RUU tersebut telah disetujui untuk menjadi RUU inisiatif DPR pada saat Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (28/5). Pembahasan kedua RUU tersebut sejauh ini masih berfokus pada perubahan usia pensiun untuk bintara, tamtama, dan perwira. Badan Legislasi (Baleg) DPR RI pun menyatakan bahwa pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) tersebut masih fokus seputar perubahan usia pensiun. (*)

Ikuti Kami di Google News klik https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMPvkpwwwje21BA?hl=en-ID&gl=ID&ceid=ID%3Aen

Tinggalkan Balasan