Palembang,SuaraMetropolitan.com
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 Palembang telah berlabel sekolah penggerak yang saat ini satu-satunya di Sumatera menerapkan sistem belajar dengan tekhnologi digital atau disebut kelas Maya.
Kepala sekolah SMA N 18 Palembang Heru Supeno menjelaskan terinspirasi nya membuat kelas Maya dikarenakan setiap tahun siswa yang minat belajar di SMAN 18 Palembang semakin meningkat. Sedangkan jumlah kelas dan guru kurang memadai.
“Saya merancang kelas Maya ini selama dua tahun, sebelumnya saya terpikir ketika waktu menjabat sebagai kepala sekolah ini setiap PPDB siswa meningkat sedangkan jumlah kelas kurang disinilah saya membuat trobosan agar PPDB berikutnya tidak gamblang,”katanya saat bincang-bincang bareng media, Jum’at (03/11/2023).
Dengan adanya Kelas Maya, Kata Heru, PPDB tahun ini tetap sama dengan tahun sebelumnya walaupun ada perbedaan tapi tidak banyak. Dengan ruangan yang di rancang sedemikian rupa sehingga anak-anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik walau tidak sedang berada dilingkungan sekolah.
“Siswa yang mengikuti kelas Maya tidak sembarangan, tapi mengikuti seleksi secara profesional. Bukan datang -datang langsung masuk kelas Maya tidak seperti itu,”ujar Heru
Baca juga : Pj Gubernur Agus Fatoni Apresiasi 14 Sekolah di Sumsel Berhasil Raih Penghargaan dari Kementerian LHK
Kelas Maya ini,Kata Supeno, kelas berbasis Learning Management Sistem (LMS) membentuk kemandirian belajar siswa
” Jadi digitalisasi ini sekolah menggunakan platform digital untuk pembelajaran, guru bisa belajar melalui PML, guru ketika memberikan materi tidak harus bertatap muka dengan anak inilah kelebihan kelas Maya di SMAN 18 Palembang,”ujarnya lagi
Akan tetapi, Kata Supeno, tetap ada dari sisi negatifnya terkhusus bagi anak yang dari keluarga tidak berkecukupan ketika sianak tidak memiliki gadget, ada gadget tapi tidak ada jaringan internet itu salah satu penghalang suksesnya kelas Maya.
“Tentu ada kelemahannya karena tidak sebanyak itu memiliki handphone di tambah lagi anak tidak memiliki kuota internet,”paparnya
Baca juga : Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang Keluhkan Retribusi Setiap Hari Tanpa Toleransi
Maka dari itu, Pihak Sekolah melakukan sosialisasi terlebih dahulu ke wali yang akan mengikuti kelas Maya. “Jadi siswa yang akan mengikuti kelas Maya diberikan pelatihan terlebih dahulu, begitu juga dengan gurunya,”tuturnya
Sehingga dengan harapan kedepannya, Kelas Maya yang ada di SMAN Negeri 18 dapat di jadikan sebagai sekolah percontohan di Sumsel untuk mendorong siswa melek digital.
“Kita berharap sistem pembelajaran ini sukses dan di jadikan contoh oleh sekolah lain, bahkan ada beberapa sekolah yang sudah meninjau langsung kelas Maya dan tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di sekolah mereka nantinya,”pungkasnya