Jakarta,SuaraMetropolitan – Belum genap sepekan menjabat sebagai Direktur Manajemen Pembangkitan (DirMKit) PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo langsung turun ke lapangan. Pada Minggu (22/6), ia mengunjungi Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang milik PLN Nusantara Power (PLN NP), sebuah langkah awal yang mencerminkan dukungannya terhadap inovasi dan keberlanjutan di sektor ketenagalistrikan.
Kunjungan ini didampingi oleh EVP Operasi Pembangkitan Regional Jawa Madura Bali, Purnomo, dan disambut oleh Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP, Komang Parmita. Dalam kesempatan itu, Rizal mengapresiasi berbagai terobosan yang dilakukan PLN NP, khususnya teknologi green hydrogen dan kemandirian teknis UMRO.
“Kami sangat terkesan dengan dedikasi dan inovasi yang ditunjukkan oleh tim di UP Muara Karang. Inisiatif Green Hydrogen serta program unggulan UMRO seperti 6-ON dan Advance Workshop menunjukkan komitmen kuat PLN NP terhadap efisiensi dan keberlanjutan,” ujar Rizal.
Salah satu sorotan utama Rizal adalah pengembangan Green Hydrogen Plant (GHP) di Muara Karang, yang menjadi pionir produksi hidrogen hijau di Indonesia. GHP ini memanfaatkan proses elektrolisis air dengan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), menghasilkan hidrogen bebas emisi karbon yang telah digunakan untuk riset pembangkitan dan mobilitas bersih, seperti Hydrogen Fuel Cell Generator dan kendaraan listrik-hidrogen “H-E Nusantara”.
Tak hanya itu, PLN NP juga menuai pujian atas capaian Unit Maintenance, Repair and Overhaul (UMRO) dalam memperbaiki Hot Gas Path Parts (HGPP) secara mandiri. Kemampuan ini dicapai melalui Advance Repair Workshop, yang menandai langkah besar menuju kemandirian pemeliharaan pembangkit.
Konsep kerja 6-ON yang diterapkan UMRO juga mendapat perhatian khusus. Program ini menjadi pedoman kerja overhaul yang mencakup enam aspek utama: on time, on quality, on cost, on safety, on scope, dan on clean. Dengan pendekatan tersebut, PLN NP menjaga efisiensi dan keandalan operasional secara menyeluruh.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menyambut baik dukungan DirMKit yang dianggap menjadi dorongan moral bagi seluruh insan PLN NP.
“Kunjungan dan apresiasi DirMKit menjadi pengakuan atas dedikasi tim kami dalam membawa inovasi nyata. Ini bukti bahwa semangat transformasi kami sejalan dengan visi besar PLN menuju Net Zero Emission 2060,” ungkap Ruly.
Kunjungan ini menegaskan bahwa langkah-langkah transformasi yang diusung PLN NP, mulai dari green hydrogen, kemandirian pemeliharaan, hingga standar kerja 6-ON, mendapat dukungan penuh dari PLN Group. PLN NP terus memperkuat peran strategisnya dalam menghadirkan sistem pembangkitan yang andal, efisien, dan ramah lingkungan menuju Net Zero Emission 2060. (*)
Sekilas Tentang PT PLN Nusantara Power
PT PLN Nusantara Power merupakan Subholding dari PT PLN (Persero) yang berkomitmen menyediakan energi listrik berkualitas tinggi, andal, dan ramah lingkungan bagi seluruh Indonesia. Dengan total kapasitas pembangkitan sebesar 18.573 MW, PLN NP mengusung visi menjadi perusahaan pembangkitan terdepan di Indonesia dan pasar global.
Dalam rangka mendukung target Net Zero Emission 2060, PLN NP mengembangkan lebih dari 6,3 GW pembangkit energi baru terbarukan dan terus berinovasi dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
