Palembang,SuaraMetropolitan – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Aprizal Hasyim, kembali menegaskan pentingnya disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya dalam hal mengenakan pakaian dinas harian. Hal itu ia sampaikan saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Kecamatan Sukarami, Senin (30/6/2025).
Dalam apel yang digelar usai libur Hari Besar Islam tersebut, seluruh ASN Kecamatan Sukarami tampak hadir mengenakan seragam kuning khaki lengkap dengan peci dan atribut sebagaimana diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Palembang Nomor 23 Tahun 2025 tentang Pakaian Dinas ASN.
Aprizal menyampaikan bahwa penggunaan seragam lengkap tidak bisa dianggap sebagai rutinitas biasa. “Alhamdulillah, di Kantor Kecamatan Sukarami ini sudah terlihat para ASN mengenakan pakaian dinas lengkap dengan seluruh atribut yang diwajibkan, termasuk tanda pangkat dan peci. Penampilan mereka menunjukkan kewibawaan dan identitas ASN Kota Palembang,” ungkapnya.
Baca juga: Ratu Dewa Gaungkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Lewat PKK
Ia menekankan, kelengkapan pakaian dinas merupakan bagian dari identitas profesional sekaligus bentuk tanggung jawab. Dalam Perwali tersebut, ASN diwajibkan mengenakan atribut meliputi tanda jabatan, lencana Korpri, papan nama, tulisan “Kementerian Dalam Negeri” dan “Pemerintah Kota Palembang”, lambang Pemerintah Kota Palembang, serta tanda pengenal.
Lebih lanjut, Aprizal menjelaskan pengaturan hari penggunaan seragam. ASN wajib memakai seragam kuning khaki lengkap dengan peci dan atribut resmi pada hari Senin dan Selasa, sedangkan pada hari Rabu, ASN mengenakan pakaian dinas hitam putih.
“Kebijakan ini menciptakan identitas yang jelas bagi ASN Palembang. Pakaian dinas lengkap bukan sekadar seragam, tetapi juga menjadi indikator kinerja, kedisiplinan, serta tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Palembang Penuh Iklan Rokok di Jalan Protokol, Aturan Tinggal Dekorasi?
Soal tingkat kedisiplinan ASN mengikuti apel pagi, Sekda mengklaim saat ini sudah mencapai angka 80 persen. Ia pun berkomitmen untuk terus memantau langsung pelaksanaan aturan tersebut.
“Setiap hari Senin saya usahakan hadir langsung sebagai pembina apel. Saya melihat langsung bagaimana kesiapan ASN di lapangan. Ini bukan hanya soal hadir dan pulang tepat waktu, tetapi juga bagaimana mereka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelas Aprizal.
Ia menutup arahannya dengan menekankan bahwa disiplin berpakaian hanyalah salah satu aspek penilaian. Sikap dan etika dalam bekerja, khususnya saat melayani masyarakat, juga menjadi perhatian utama.
“ASN adalah pelayan masyarakat. Maka komunikasi yang baik, sopan, dan bersahaja harus menjadi standar dalam setiap interaksi. Pelayanan prima dimulai dari etika dan sikap yang mencerminkan jiwa pengabdian,” pungkasnya.
