Palembang,SuaraMetropolitan Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel angka Penduduk miskin terjadi Penurunan sebesar 0,81 persen. Per Maret 2024 jumlah penduduk miskin sebesar 10,97 Persen atau 984,24 ribu orang miskin dari sebelumnya sebesar pada Maret 2023 sebesar 1,045 juta orang miskin.
Menurut Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh.Wahyu Yulianto ada lima Komoditas Penyumbang angka kemiskinan yakni Beras berada diurutan pertama, disusul oleh Rokok, kemudian Daging Ayam Ras, Telur Ayam Ras dan Mie Instan.
“Untuk mengeraskan Perlu dilakukan kerjasama antara pemerintah Provinsi maupun Kabupaten kota, jadi kalau bisa orang miskin jangan merokok, sebaiknya digantikan dengan yang berkalori, memang untuk penurunan kemiskinan itu multi stakeholder bukan hanya Dinas sosial tapi juga pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Kota,”katanya, Senin (01/07/2024).
Baca juga: Ini Tanggapan Pj Gubernur Elen Setiadi Terhadap Temuan Ombudsman Terkait Carut Marut PPDB di Sumsel
Baca juga: Siap-siap! 911 Orang CPDB Sumsel se-kota Palembang Lulus Jalur Prestasi Terancam di Anulir
Ia menuturkan agar Pemerintah tetap konsisten dalam program-program sehingga angka penduduk miskin di provinsi Sumsel berhasil terus diturunkan.
“Mudah-mudahan konsisten dilakukan oleh pemerintah step by step sehingga ke level satu digit, saya yakin dengan program-program yang dilakukan koordinasi sinergi dengan seluruh elemen masyarakat, mampu menurunkan jumlah orang miskin,”tuturnya.
Sementara PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengaku capaian yang luar biasa namun tetap perlu kerjasama agar jumlah penduduk miskin semakin berkembang dan yang sudah berhasil keluar dari kemiskinan tidak kembali lagi.
Baca juga: Komentari Hasil Temuan Ombudsman, K MAKI: Potensi Pidana Korupsi dan Kejahatan HAM
Baca juga: Berdiri Diatas Fasum, Pemkot Palembang Bongkar Bangli Permanen 6 Kios di Lorong Babi dan WC Umum
“Sebenarnya ini capaian yang cukup bagus diatas 60 ribu orang miskin berhasil di entaskan tertinggi nasional ke 3 provinsi yang berhasil menurunkan angka kemiskinan,”Terangnya.
Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Mirwansyah untuk pengentasan jumlah penduduk miskin tidak bisa bekerja sendiri melainkan dengan kolaborasi dengan semua sektor.
“Maka diperlukan pemberdayaan, intervensi melalui semua sektor, misal ada permasalahan di perkebunan Dinas sosial tidak mengerti perkebunan artinya untuk keluar dari angka kemiskinan perlu di keroyok bersama-sama, termasuk pemerintah kabupaten,”Imbuhnya.
Selain itu, dengan program pengurangan beban masyarakat merupakan hal yang signifikan untuk penurunan angka penduduk miskin.
“Kita mengurangi pembebanan yang dikeluarkan oleh masyarakat seperti pendidikan gratis, Pengobatan gratis itulah salah cara untuk mengurangi beban masyarakat, kalau di berikan bantuan secara terus-menerus pada saat itu dia keluar dari kemiskinan tapi pada saat bantuan di hentikan dia akan kembali seperti semula artinya perlu pemberdayaan agar masyarakat tidak bergantung dengan bantuan pemerintah,”pungkasnya.