Balikpapan,SuaraMetropolitan
Pesona khas kota Palembang dari kota tertua di Indonesia, menjadi ingatan kuat bagi peserta karnaval Apeksi ke XVII 2024 di Balikpapan dengan icon jembatan ampera dan kuliner pempek.
Ciri khas yang tidak bisa tergantikan ini, sangat melekat seketika barisan peserta kota Palembang masuk dan mendapatkan apresiasi masyarakat setempat sampai penonton yang berasal dari kota se-Indonesia.
Pada tahun lalu di Makasar, sambutan arak-arakan dari kota Palembang sangat meriah dan penuh apresiasi, begitu pula penampilan di tahun 2024 antusias masyarakat Balikpapan sangat baik sekali. Banyak event yang diikuti dalam acara Apeksi tersebut, seperti Indonesia city ekspo 2024 yang menyajikan banyak keragaman budaya dan seni dari seluruh Indonesia.
Hal Ini secara langsung ditanggapi oleh Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah kota Palembang (Sekda) Gunawan, bahwa dengan adanya kegiatan tahunan ini, seluruh kota yang ada di Indonesia ini biasa berbagi dan mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di Indonesia.
“Salah satunya kota kita menampilkan replika miniatur musium sultan mahmud badarudin II di ajang Indonesia city ekspo 2024 yang sangat megah dan mirip sekali dengan bangunan aslinya. Pada malam ini, ditambah lagi dengan pawai karnaval yang dihadiri oleh seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan menampilkan tarian dan Asean songket,” jelasnya saat mengikuti karnaval Balikpapan rabu malam (05/06/2024), di halaman kantor Walikota Balikpapan.
Baca juga: Imbas Tegangan listrik PLN Tidak Stabil, Layanan Air Bersih Perumda Tirta Musi Palembang “Byar-Pet”
Sementara itu, Kepala dinas kebudayaan Pemerintah kota Palembang Affan Prapanca menambahkan bahwa dari Pemerintah kota Palembang sangat mengapresiasi sekali atas kegiatan ini, dimana secara satu persatu barisan peserta karnaval melintasi dihadapan para tamu yang ingin menyaksikan secara langsung penampilan setiap daerah.
“Pemkot Palembang terus berinovasi dari tahun ketahun dalam menampilkan pentas tari dan lagu daerah serta pakaian adat seperti songket base cup tanjak. Untuk tema yang diangkat pada malam hari ini yaitu menunjukan semangat, kebersamaan kota Palembang serta keberdayaan yang ada di kota kita.
Selain dua dinas terkait yang berhubungan dengan acara ini, kita juga membawa multitalent dari bujang gadis Palembang kemudian cek ayu dan cek bagus. Kegiatan ini sangat baik sekali untuk diterapkan disaat hari libur nasional untuk diisi acara semacam itu. Sehingga kita mengajak OPD lain untuk bisa turut serta dalam rangkaian yang bisa dilakukan di kota Palembang disaat hari besar nasional pada tanggal 17 agustus,” jelasnya.
Lebih lanjut mengenai warisan yang ada di Pelembang seperti kantor ledeng yang sekarang menjadi kantor Walikota dan jembatan ampera. Selain itu juga warisan tak benda seperti pakaian songket. Setelah selesai acara Ini tentunya yang akan kita bawa dan adopsi seperti tata panggung yang sangat baik sekali serta banyak aspek yang sangat baik untuk ditiru.
“Saya ucapkan terima kasih atas kerjasama semua OPD yang ada di kota Palembang yang sudah turut serta dan menyukseskan acara karnaval di Balikpapan.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulhijawati, bahwa kita selalu menampilkan satu persatu icon kebanggaan kota Palembang selain jembatan ampera. Maka dari itu di event bersekala nasional ini kita memilih tema Musium Sultan Mahmud Badaruddin II.
“Pada kesempatan ini kita menampilkan Usaha Kecil Menengah (UKM), ada 4 yaitu dari galeri songket Sekda Tria Gunawan Pj Sekda, Pempek, kerupuk kemplang. Dilain hal ada keunikan sendiri dalam pembuatan replika musium SMB II ini. Para pengunjung sedikit heran karena Palembang paling identik dengan icon jembatan ampera, kali ini mereka sedikit bertanya kemana jembatan Ampera.
Lanjutnya, karena setiap tahunnya kita membawa dan memperkenalkan setiap khas dan budaya kita kepada pengunjung mereka baru mengerti.
“Mengenai proses pembuatannya sendiri dikerjakan di kota Balikpapan, mulai pembelian bahan baku serta pembuatannya yang memakan waktu 2 hari sampai finishing. Dibalik kegiatan ini, persedian stan mulai dari galeri songket, makanan khas kelempang dan pempek hampir habis dibeli.
Makanya penjualan kami sempat hentikan sejenak karena tidak enak jika stannya sudah kosong disaat kunjungan oleh ketua Apeksi yang akan membuka kegiatan tersebut,”tutupnya. (*)